apakah kamu pernah mendengar kata litosfer? Litosfer adalah
salah satu nama lapisan yang menyelubungi bumi. Nah, ternyata banyak
lho yang bisa dibahas dari litosfer ini, Squad! Kira-kira, manfaat
litosfer tuh apa aja, ya? Litosfer dibentuk dari apa ya? Kuy, keep scrolling! Hari ini kita kenalan dengan litosfer, ya!
Pengertian Litosfer, Fungsi, Jenis Lapisan, Material, Lempeng dan Struktur : Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.
Pengertian Litosfer
Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera
artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah
lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya
lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat.
Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi
ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Penyusun
utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur
atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan
cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi.
Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer
memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk
apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.
Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis
mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai
tempat hidup organisme.
Tanah
merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud
aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis
di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi
sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke
laut dan terdeposit di dasar laut.
Itulah
sebabnya mengapa lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan
lapisan silikat dengan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri
atas 2 bagian yaitu:
- Litosfer atas merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian.
- Litosfer bawah merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian.
Litosfer
Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer
ditopang oleh astenosfer yang dalam hal ini merupakan bagian yang lebih
lemah, lebih panas dan lebih dalam dari mantel.
Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
Batuan
bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari-hari,
namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan
sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua
atau daratan lebih tebal daripada di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
- Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari jari barisfer ± 3.470 km.
- Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel, merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
- Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Jenis Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
Lapisan sial
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat
batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan
lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan
kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak
benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra.
Lapisan sima (silisium magnesium)
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2
dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada
lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Untuk
batasa antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responya
terhadap tegangan yang dimana litosfer tetap padat dalam jangka waktu
geologis yang relatif lama dan berubah seperti cairan kental.
Karena
itu pula, litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang
mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam
astenosfer.
Batuan / Material Pembentuk Litosfer
Litosfer
tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda.
Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan
beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi
padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak
bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku.
batuan beku dibagi menjadi tiga macam :
- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan
beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan
ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam
adalah granit, diotit, dan gabbro.
- Batuan Beku Gang/Korok
Batuan
beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma
dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan
litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat,
sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran
kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku
korok.
- Batuan Beku Luar
Batuan
beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di
permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh
batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan
Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi
yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil
pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin,
maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan
terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut
mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses
pembentukannya terdiri atas :
- Batuan Sedimen Klastik
- Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
- Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
- Batuan Sedimen Glasial
- Batuan Sedimen Aquatis
- Batuan Sedimen Marine
- Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan
Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan
tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
Lempeng Tektonik dan Bentuknya
Teori Tektonika Lempeng (Plate Tectonics)
adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi
penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang
dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga
menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada
paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan
pada tahun 1960-an.
Bagian
terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi
yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang
berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat
lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas
dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi,
bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi.
Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang
tinggi.
Lapisan litosfer dibagi
menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat
tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil.
Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka
bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform
(menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan
pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang
batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100
mm/a.
Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries)
terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain
itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan
simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.
- Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)
adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari
utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa
dan Afrika dengan Benua Amerika.
- Batas Konvergen
Terjadi
apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain. Wilayah
dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenhes) juga terbentuk di wilayah ini.
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu:
1) Konvergen Lempeng Benua – Samudra (Oceanic – Continental)
Ketika
suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini
masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh.
Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung
berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan
Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
2) Konvergen Lempeng Samudra – Samudra (Oceanic – Oceanic)
Salah
satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya,
menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi
yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak
sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan,
membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau
Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses
ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan
Lempeng AmerikaUtara.
3) Konvergen Lempeng Benua – Benua (Continental – Continental)
Salah
satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak
cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di
bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan
pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan
Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang
terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi
antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
- Batas Transfrom
Terjadi
apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar, yaitu
bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transfrom umumnya berada didasar laut,
namun ada juga yang berada didaratan, salah satunya adalah Sesar San
Andreas di California, USA. Sesar ini meruppakan pertemuan antara
Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke Tenggara, degan lempeng Pasifik
yang bergerak ke arah barat laut.
Manfaat Litosfer Bagi Kehidupan
Litosfer
merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer
bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas litosfer. Selanjutnya litosfer
bagian bawah mengandung bahan-bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Bahan-bahan mineral atau tambang yang berasal dari litosfer
bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi,
nikel dan timah.
Seperti yang
sudah dijelaskan diatas bahwa litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang
paling atas. Karena itu, litosfer merupakan lapisan yang dapat dihuni
oleh manusia. Didalam lapisan litosfer manusia hidup dan berkembang.
Menjalankan segala aktifitas dalam kehidupannya. Lapisan litosfer juga
menyediakan bahan-bahan yang di butuhkan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Di lapisan ini manusia dapat membangun tempt tinggal,
bercocok tanam, membuat lahan pertanian, perkebunan dll.
Pengaruh Bentuk Muka Bumi Terhadap Kehidupan
Bentuk
permukaan bumi yang berbeda-beda akan menimbulkan pengaruh bagi
kehidupan manusia. Macam-macam bentuk muka bumi diantaranya pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, serta pegunungan.
Pantai
Pantai
adalah suatu bentang daratan yang masih terpengaruh oleh keadaan laut.
Sejak kecil penduduk pantai telah mengenal laut, sehingga mereka sering
bermain di laut dan sudah tidak asing lagi dengan gelombang laut. Hal
ini mengakibatkan penduduk yang hidup dekat laut memanfaatkan laut
sebagai sumber kehidupannya. Sehingga ada penduduk yang bekerja sebagai
nelayan, petani ikan bandeng, pencari mutiara, pemelihara rumput
laut,dll.
Dataran rendah
Menurut Junghun wilyah
dataran rendah terletak antara 0-700m diatas permukaan laut. Daerah ini
merupakan pusat berbagai macam aktifitas seperti transportasi,
perdagangan, perusahaan, dan industri. Hal ini disebabkn tranportasi dan
komunikasi lebih murah dan lancar di daerah dataran rendah. Jenis
tanaman yang cocok ditanam pada daerah ini adalah kelapa, padi, tebu dan
jagung.
Dataran tinggi
Wilayah
dataran tinggi terletak pada ketinggian sekitar 700m. Sangat cocok
untuk tanaman kopi dan karet. Sistem pertanian yang sering digunakn
adalah sistem pertanian lahan kering (holtikultura) seperti sayuran,
buah-buahan dan tanaman hias.
Daerah pegunungan
Didaerah
yang belum maju, keadaan di daerah pegunungan sangat menyulitkan
transportasi dan komunikasi. Hal ini menyebabkan perkembangan penduduk
di daerah pegunungan cenderung statis. Biasanya pemukiman penduduk
berpusat di lembah-lembah mendekati sumber air.
No comments:
Post a Comment