Monday, March 30, 2020

HAKEKAT GEOGRAFI

PENGERTIAN GEOGRAFI

Picture
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gĂȘo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Menurut Prof. Bintarto geografi adalah ilmu yang menggambarkan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduknya serta mempelajari corak yang khas dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Sedangkan hasil Seminar Lokakarya IKIP yang diadakan di Semarang tahun 1988 merumuskan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.



Pendekatan Geografi

Picture
Mengutip dari Makalah Perkembangan Kota (Makalah UGM Yunus, 1997).
  1. Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess). Kerangka analisis pendekatan keruangan bertitik pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
  2. Pendekatan kelingkungan penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan variabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
  3. Pendekatan kompleks kewilayahan menekankan permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.


Prinsip Geografi

Picture
  1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran adalah sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi.
  2. Prinsip Interelasi  dapat dirumuskan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Baik faktor fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia dan faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
  3. Prinsip Dekripsi adalah prinsip yang penjelasannya lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
  4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Prinsip ini yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi. Secara sederhana prinsip ini merupakan gabungan dari prinsip-prinsip lainnya.


10 Konsep Geografi

  1. Jarak merupakan faktor pembatas yang alami antara dua wilayah. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
  2. Keterjangkauan berkaitan dengan aksesibilitas, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. Konsep ini selalu berkaitan dengan jarak, kondisi medan, dan juga ada tidaknya angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
  3. Morfologi menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan, sehingga bentuk tiap wilayah di muka bumi akan berbeda.
  4. Keterkaitan Keruangan adalah hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat. Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam, tumbuhan, atau sosial.
  5. Pola berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Konsep pola berkaitan dengan bentuk dan susunan persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan.
  6. Diferensiasi Area melihat daerah-daerah yang terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Konsep diferensiasi area digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala geografi antara wilayah yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
  7. Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer dan menunjukkan suatu tempat di permukaan bumi. konsep ini terdiri dari Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
  8. Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan yang paling menguntungkan atau positif.
  9. Nilai Kegunaan adalah konsep manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
  10. Interaksi/interdependensi merupakan hubungan timbal – balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan dan permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang satu dengan yang lain saling tergantung.
    Contoh : Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam


Aspek dan Ilmu Penunjang Geografi

Picture
Aspek Fisik meliputi :
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
Aspek Sosial meliputi :
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.


Beberapa Ilmu Penunjang Geografi diantaranya:

  • Geomorfologi ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannyatentang proses terbentuknya.
  • Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan.
  • Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi sebab terjadinya, pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan di suatu wilayah.
  • Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi dan menentukan pola persebarannya.
  • Antropogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di permukaan bumi dalamhubungannya dengan lingkungan geografi.
  • Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan kimianya.
  • Oseanografi : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang meliputi sifat air laut, gerakan air laut dan pasang surut air laut.
  • Kartografi : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang pembuatan, jenis dan pemanfaatannya.
  • Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah, pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.
  • Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan, jenis-jenis dan persebarannya.



Objek Studi Geografi

Picture
Objek Studi Geografi terdiri dari dua bagian Yaitu:
  1. Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi: Lithosfer (Lapisan Kerak bumi), Biosfer (Lapisan Kehidupan Selain Manusia), Hidrosfer (Lapisan Perairan yang Ada di Bumi), atmosfer (lapisan udara), pedosfer (lapisan tanah) dan antrophosfer (Lapisan manusia dan kegiatannya).
  2. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan serta dapat juga menggunakan 5W + 1H.

Sunday, March 29, 2020

COVID-19 / VIRUS CORONA








Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Gejala Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Pertanyaan
1. Sebagai Generasi Muda Indonesia. Bagaimana pendapat/ide kalian  agar                        Penyebaran Virus COVID-19 dapat terhenti di negara Indonesia tercinta ini!
Petunjuk
- Kerjakan dengan memberikan coment di bawah ini dan di sertakan Nama dan kelas.           maksh perhatiannya.

HIDROLOGI

 

Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: YΎρoλoÎłÎčα, YΎωρ+ΛoÎłos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.
Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi(air yang berada di udara dan berwujud gas), potamologi(aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau; waduk) geohidrologi(air tanah), dan kriologi(air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan. 

Siklus Hidrologi

Sebelum membahas siklus hidrologi, agar lebih memudahkan maka simak baik baik tahapan dalam siklus ini. Ada 9 tahap yang perlu kita ketahui, yakni evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondesasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi. Berikut ini penjelasan tiap tahapnya.
  1. Evaporasi merupakan penguapan yang berasal dari air, baik dari samudera, laut, danau, rawa, sungai bahkan bendungan sekalipun.
  2. Transpirasi merupakan penguapan yang berasal dari makhluk hidup, baik itu tanaman ataupun binatang.
  3. Evapotranspirasi merupakan penguapan gabungan dari evaporasi dan transpirasi. Contohnya di area persawahan terdapat genangan air dan juga tanaman, evapotranspirasi penguapan dari air dan juga tanaman tersebut.
  4. Sublimasi merupakan penguapan yang berasal dari es di kutub atau puncak gunung tanpa melalui proses mencair.
  5. Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel es di atmosfer, kemudian menyatu menjadi awan.
  6. Adveksi merupakan proses perpindahan awan dari titik satu ke titik lain, tapi masih dalam satu horizontal.
  7. Presipitasi merupakan proses mencairnya awan hitam akibat pengaruh suhu udara yang tinggi dalam bentuk hujan.
  8. Run Off merupakan proses pergerakan air dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah dan terjadi di permukaan bumi.
  9. Infiltrasi proses air dari presipitasi mengalir ke pori pori tanah dan terakumulasi di tanah


Macam Macam Siklus hidrologi

Siklus hidrologi dibagi menjadi beberapa jenis, yakni siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Masing masing jenis siklus mempunyai urutan tersendiri.

1. Siklus Pendek

Berikut ini adalah urutan dari siklus pendek:
Penguapan dari air laut ⇒ konveksi ⇒ kondensasi ⇒ awan terbentuk di atas lautan ⇒ hujan terjadi di lautan.

2. Siklus Sedang

Berikut ini adalah urutan proses siklus sedang:
Penguapan air laut ⇒ konveksi ⇒ kondensasi ⇒ terbawa angin ⇒ air hujan itu mengalir kembali ke laut.

3. Siklus Panjang

Durasi waktu yang dibutuhkan pada siklus ini cenderung panjang dan lambat. Berikut urutan dari siklus panjang:
Penguapan air laut ⇒ konveksi ⇒ turun hujan ⇒ terjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah ⇒ kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah mengalir kembali ke laut.
Demikian penjelasan mengenai pengertian hidrologi, siklus hidrologi dan juga jenis jenis siklus hidrologi. Semoga dapat membantu kalian dalam mempelajari siklus hidrologi juga menjawab darimana asal hujan.