Sunday, March 29, 2020

CUACA & IKLIM


Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan keadaan udara yang terjadi pada waktu yang pendek dan tempat yang sempit. Sedangkan Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada daerah yang luas dan dihitung selama beberapa puluh tahun.
Perbedaan antara cuaca dan iklim
Cuaca Iklim
Mudah berubah Relatif tetap
Berlaku untuk waktu yang terbatas Berlaku untuk waktu yang lama
Daerahnya sempit Wilayahnya luas
Hasil pencatatan baru Hasil rata-rata keadaan cuaca
Ilmunya : Meterologi Ilmunya : Klimatologi

Unsur-unsur cuaca dan iklim

1. Suhu udara
Suhu adalah keadaan panas atau dinginnya suatu udara. Proses pemanasan bumi dapat berupa:
a. Pemanasan secara langsung
  • Absorbsi, yaitu penyerapan unsur-unsur radiasai matahari.
  • Refleksi, yaitu pemanasan dari matahari ke udara, tetapi melalui pantulan oleh partikel uap air, awan dan partikel lain di atmosfer.
  • Difusi, yaitu penghamburan sinar dan gelombang pendek.
b. Pemanasan secara tidak langsung
  • Konduksi, yaitu pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan di atasnya.
  • Konveksi, yaitu pemberian panas karena pergerakan udara yang vertical ke atas.
  • Adveksi, yaitu pemberian udara oleh gerak horizontal (mendatar).
  • Turbulensi, yaitu pemberian panas karena gerak udara yang tidak beratur dan berputar-putar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi:
a. lama penyinaran matahari
b. sudut dating sinar matahari
c. relief permukaan bumi
d. banyak sedikitnya awan
e. perbedaan letak lintang
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama disebut dengan Isobar.
3. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah jumlah air yang dikandung oleh udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan dengan Higrometer. Kelembaban dibedakan menjadi 2, yaitu: Kelembaban Relatif dan kelembaban mutlak. Kelembaban relatif dinyatakan dengan %, sedangkan kelembaban mutlak dinyatakan dengan gram/m3 .
4. Awan
Awan adalah akumulasi dari titik-titik uap air di atmosfer. Macam-macam awan adalah sebagai berikut:
  • Cirrus (Ci), yaitu Awan halus, berstruktur serat dan berbentuk seperti bulu burung. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
  • Cirro-Stratus (Ci-St), yaitu awan yang bentuknya seperti kelambu halus dan rata, menutupi langit tinggi, sehingga tampak cerah dan kadang seperti anyaman yang tidak teratur; biasanya ada di musim kering.
  • Cirro-Cumulus (Ci-Cu), yaitu awan yang terputus-putus dan penuh dengan kristal es, sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan.
  • Alto Stratus (A-St), yaitu awan luas dan tebal, berwarna kelabu; jika menutupi matahari/bulan maka awan yang menupi akan tampak terang.
  • Alto Cumulus (A-Cu), yaitu awan kecil-kecil tetapi banyak dan sering bergandengan.
  • Nimbo-Stratus (Ni-St), yaitu Awan yang bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping dan tidak beraturan; menimbulkan hujan gerimis.
  • Strato Cumulus (St-Cu), yaitu awan yang bentuknya seperti bola-bola yang menutupi langit dan kelihatan seperti gelombang laut. Awan ini tipis dan tidak mendatangkan hujan.
  • Cumulus (Cu), yaitu awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang baik. Jika terkena matahari akan tampak terang dan apabila mendapatkan sinar saja akan tampak bayangan.
  • Stratus (St), yaitu awan yang rendah dan luas pada ketinggian di bawah 1000 meter. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak terdapat perbedaan.
  • Cumulo Nimbus (Cu-Nb), yaitu awan awan yang tebal yang dapat menghasilkan hujan dan guntur yang besar.


Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan keadaan udara yang terjadi pada waktu yang pendek dan tempat yang sempit. Sedangkan Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada daerah yang luas dan dihitung selama beberapa puluh tahun.
Perbedaan antara cuaca dan iklim
Cuaca Iklim
Mudah berubah Relatif tetap
Berlaku untuk waktu yang terbatas Berlaku untuk waktu yang lama
Daerahnya sempit Wilayahnya luas
Hasil pencatatan baru Hasil rata-rata keadaan cuaca
Ilmunya : Meterologi Ilmunya : Klimatologi

Unsur-unsur cuaca dan iklim

1. Suhu udara
Suhu adalah keadaan panas atau dinginnya suatu udara. Proses pemanasan bumi dapat berupa:
a. Pemanasan secara langsung
  • Absorbsi, yaitu penyerapan unsur-unsur radiasai matahari.
  • Refleksi, yaitu pemanasan dari matahari ke udara, tetapi melalui pantulan oleh partikel uap air, awan dan partikel lain di atmosfer.
  • Difusi, yaitu penghamburan sinar dan gelombang pendek.
b. Pemanasan secara tidak langsung
  • Konduksi, yaitu pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan di atasnya.
  • Konveksi, yaitu pemberian panas karena pergerakan udara yang vertical ke atas.
  • Adveksi, yaitu pemberian udara oleh gerak horizontal (mendatar).
  • Turbulensi, yaitu pemberian panas karena gerak udara yang tidak beratur dan berputar-putar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi:
a. lama penyinaran matahari
b. sudut dating sinar matahari
c. relief permukaan bumi
d. banyak sedikitnya awan
e. perbedaan letak lintang
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama disebut dengan Isobar.
3. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah jumlah air yang dikandung oleh udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan dengan Higrometer. Kelembaban dibedakan menjadi 2, yaitu: Kelembaban Relatif dan kelembaban mutlak. Kelembaban relatif dinyatakan dengan %, sedangkan kelembaban mutlak dinyatakan dengan gram/m3 .
4. Awan
Awan adalah akumulasi dari titik-titik uap air di atmosfer. Macam-macam awan adalah sebagai berikut:
  • Cirrus (Ci), yaitu Awan halus, berstruktur serat dan berbentuk seperti bulu burung. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
  • Cirro-Stratus (Ci-St), yaitu awan yang bentuknya seperti kelambu halus dan rata, menutupi langit tinggi, sehingga tampak cerah dan kadang seperti anyaman yang tidak teratur; biasanya ada di musim kering.
  • Cirro-Cumulus (Ci-Cu), yaitu awan yang terputus-putus dan penuh dengan kristal es, sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan.
  • Alto Stratus (A-St), yaitu awan luas dan tebal, berwarna kelabu; jika menutupi matahari/bulan maka awan yang menupi akan tampak terang.
  • Alto Cumulus (A-Cu), yaitu awan kecil-kecil tetapi banyak dan sering bergandengan.
  • Nimbo-Stratus (Ni-St), yaitu Awan yang bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping dan tidak beraturan; menimbulkan hujan gerimis.
  • Strato Cumulus (St-Cu), yaitu awan yang bentuknya seperti bola-bola yang menutupi langit dan kelihatan seperti gelombang laut. Awan ini tipis dan tidak mendatangkan hujan.
  • Cumulus (Cu), yaitu awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang baik. Jika terkena matahari akan tampak terang dan apabila mendapatkan sinar saja akan tampak bayangan.
  • Stratus (St), yaitu awan yang rendah dan luas pada ketinggian di bawah 1000 meter. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak terdapat perbedaan.
  • Cumulo Nimbus (Cu-Nb), yaitu awan awan yang tebal yang dapat menghasilkan hujan dan guntur yang besar.
5. Curah hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi. Macam-macam hujan adalah:
  • Hujan Zenital, yaitu hujan yang terjadi di daerah khatulistiwa.
  • Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah gunung/ pegunungan.
  • Hujan Siklonal, yaitu hujan hujan karena pengaruh dari angin siklon
  • Hujan Muson, yaitu hujan yang terjadi karena angin muson barat membawa banyak uap air.
  • Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan uap air panas dan uap air dingin.
6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari udara yang bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah. Jenis-jenis angin antara lain:
  • Angin siklon, yaitu angin yang terjadi akibat daerah yang bertekanan rendah dikelilingi daerah yang bertekanan tinggi.
  • Angin Antisiklon, yaitu kebalikan angin siklon, yaitu daerah yang tekanannya tinggi dikelilingi daerah yang tekananya rendah.
  • Angin Passat, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub tropic ke daerah tropic.
  • Angin musim, yaitu gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara yang mencolok antara benua dan lautan.
  • Angin lokal
    • Angin darat, yaitu angin yang bergerak dari darat ke laut, terjadi pada malam hari.
    • Angin laut, yaitu angin yang bergerak dari laut ke darat, terjadi pada siang hari.
    • Angin lembah, yaitu angin yang bergerak dari lembah ke puncak bukit/ gunung, terjadi pada siang hari.
    • Angin gunung, yaitu angin yang bergerak dari gunung/ puncak bukit ke puncak lembah, terjadi pada malam hari.
    • Angin Fohn, yaitu angin yang menuruni lereng, mempunyai sifat kering, panas, kencang dan ribut; karena angin tersebut telah kehilangan uap air pada lereng di bagian yang lain. Di Sumatra Utara disebut angin Bohorok, di Jawa Tengah disebut angin Kumbang, di Jawa Timur disebut angin Gending dan Grenggong, di Irian disebut Angin Wambraw, dan di Sulawesi Selatan disebut angin Brubu.

Klasifikasi Iklim

1. Menurut Koppen, mengklasifikasikan berdasarkan pada data temperatur udara dan kelembaban udara. Selain itu Koppen juga mencari hubungan dengan kelompok-kelompok tanaman. Klasifikasi iklim Koppen sebagai berikut:
a. Iklim Hujan Tropis (A)
A = Iklim hujan tropis
Af Iklim hutan hujan tropis
Aw Iklim savanna
Am Iklim muson tropis
b. Iklim kering (B)
B = Iklim kering
BSh Iklim stepa terik
BSk Iklim stepa sejuk
BWh Iklim gurun terik
BWk Iklim gurun sejuk
c. Iklim Hujan Sedang (C)
C = Iklim hujan sedang
Cfa Lengas semua musim, Musim panas terik
Cfb Lengas semua musim, Musim panas panas
Cfc Lengas semua musim, Musim panas pendek, sejuk
Cwa Hujan musim panas, Musim panas terik
Cwb Hujan musim panas, Musim panas panas
Csa Hujan musim dingin, Musim panas terik
Csb Hujan musim dingin, Musim panas panas
d. Iklim Hutan salju
D = Iklim Hutan salju
Dfa Lengas semua musim, Musim panas terik
Dfb Lengas semua musim, Musim panas, panas
Dfc Lengas semua musim, Musim panas, sejuk
Dfd Lengas semua musim, Musim dingin, dingin luar biasa
Dwa Hujan musim panas, Musim panas terik
Dwb Hujan musim panas, Musim panas, panas
Dwc Hujan musim panas, Musim panas sejuk
Dwd Hujan musim panas, Musim dingin, dingin luar biasa
e. Iklim Kutub
E = Iklim Kutub
ET Tundra
EF Salju es dan es abadi
2. Menurut Junghuhn, membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok tumbuh di suatu daerah.
klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian
3. Menurut Schmidt and Ferguson, membuat klasifikasi berdasarkan bulan basah dan bulan kering.
Tipe CH Nilai Q Arti simbol
A 0 ≤ Q < 0,143 Sangat basah, vegetasinya hutan hujan tropis
B 0,143 ≤ Q < 0,333 Basah, vegetasinya hutan hujan tropis
C 0,333 ≤ Q < 0,60 Agak basah, vegetasinya hutan rimba
D 0,60 ≤ Q < 1,00 Sedang, vegetasinya hutan musim
E 1,00 ≤ Q < 1,67 Agak kering, vegetasinya hutan belantara
F 1,67 ≤ Q < 3,00 Kering, vegetasinya hutan sabana.
G 3,00 ≤ Q < 7,00 Sangat kering, vegetasinya padang ilalang
H 7,00 ≤ Q Ekstrim kering, vegetasinya padang ilalang

Atmosfer bumi

Atmosfer adalah lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Troposfer
  • Lapisan tempat terjadinya gejala cuaca, seperti awan dan hujan
  • Ketinggiannya antara 0-8 km di daerah kutub dan 0-12 km di khatulistiwa
  • Suhu semakin ke atas semakin turun
  • Lapisan ini didominasi oleh Nitrogen dan Oksigen
2. Stratosfer
  • Ketinggiannya antara 12-50 km
  • Bagian paling atas dari lapisan ini merupakan tempat konsentrasi ozon yang berguna untuk menyaring radiasi sinar ultra violet secara langsung
3. Mesosfer
  • Ketinggiannya natara 50-80 km
  • Terjadi penurunan sushu secara tajam
  • Banyak meteor terbakar dan terurai
  • Terdapat reflector (perambat) gelombang radio
4. Ionosfer (Thermosfer)
  • Terletak pada ketinggian 80-800 km
  • Suhu udaranya tinggi
  • Terjadinya proses ionisasi
  • Lapisan tempat pemantulan gelombang panjang dan pendek
5. Eksosfer
  • Ketinggiannya antara 800-1000 km
  • Pengaruh gaya berat sangat kecil
  • Mulai berinteraksinya meteor dengan gas bumi


5. Curah hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi. Macam-macam hujan adalah:
  • Hujan Zenital, yaitu hujan yang terjadi di daerah khatulistiwa.
  • Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah gunung/ pegunungan.
  • Hujan Siklonal, yaitu hujan hujan karena pengaruh dari angin siklon
  • Hujan Muson, yaitu hujan yang terjadi karena angin muson barat membawa banyak uap air.
  • Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan uap air panas dan uap air dingin.
6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari udara yang bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah. Jenis-jenis angin antara lain:
  • Angin siklon, yaitu angin yang terjadi akibat daerah yang bertekanan rendah dikelilingi daerah yang bertekanan tinggi.
  • Angin Antisiklon, yaitu kebalikan angin siklon, yaitu daerah yang tekanannya tinggi dikelilingi daerah yang tekananya rendah.
  • Angin Passat, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub tropic ke daerah tropic.
  • Angin musim, yaitu gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara yang mencolok antara benua dan lautan.
  • Angin lokal
    • Angin darat, yaitu angin yang bergerak dari darat ke laut, terjadi pada malam hari.
    • Angin laut, yaitu angin yang bergerak dari laut ke darat, terjadi pada siang hari.
    • Angin lembah, yaitu angin yang bergerak dari lembah ke puncak bukit/ gunung, terjadi pada siang hari.
    • Angin gunung, yaitu angin yang bergerak dari gunung/ puncak bukit ke puncak lembah, terjadi pada malam hari.
    • Angin Fohn, yaitu angin yang menuruni lereng, mempunyai sifat kering, panas, kencang dan ribut; karena angin tersebut telah kehilangan uap air pada lereng di bagian yang lain. Di Sumatra Utara disebut angin Bohorok, di Jawa Tengah disebut angin Kumbang, di Jawa Timur disebut angin Gending dan Grenggong, di Irian disebut Angin Wambraw, dan di Sulawesi Selatan disebut angin Brubu.

Klasifikasi Iklim

1. Menurut Koppen, mengklasifikasikan berdasarkan pada data temperatur udara dan kelembaban udara. Selain itu Koppen juga mencari hubungan dengan kelompok-kelompok tanaman. Klasifikasi iklim Koppen sebagai berikut:
a. Iklim Hujan Tropis (A)
A = Iklim hujan tropis
Af Iklim hutan hujan tropis
Aw Iklim savanna
Am Iklim muson tropis
b. Iklim kering (B)
B = Iklim kering
BSh Iklim stepa terik
BSk Iklim stepa sejuk
BWh Iklim gurun terik
BWk Iklim gurun sejuk
c. Iklim Hujan Sedang (C)
C = Iklim hujan sedang
Cfa Lengas semua musim, Musim panas terik
Cfb Lengas semua musim, Musim panas panas
Cfc Lengas semua musim, Musim panas pendek, sejuk
Cwa Hujan musim panas, Musim panas terik
Cwb Hujan musim panas, Musim panas panas
Csa Hujan musim dingin, Musim panas terik
Csb Hujan musim dingin, Musim panas panas
d. Iklim Hutan salju
D = Iklim Hutan salju
Dfa Lengas semua musim, Musim panas terik
Dfb Lengas semua musim, Musim panas, panas
Dfc Lengas semua musim, Musim panas, sejuk
Dfd Lengas semua musim, Musim dingin, dingin luar biasa
Dwa Hujan musim panas, Musim panas terik
Dwb Hujan musim panas, Musim panas, panas
Dwc Hujan musim panas, Musim panas sejuk
Dwd Hujan musim panas, Musim dingin, dingin luar biasa
e. Iklim Kutub
E = Iklim Kutub
ET Tundra
EF Salju es dan es abadi

2. Menurut Junghuhn, membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok tumbuh di suatu daerah.
klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian
3. Menurut Schmidt and Ferguson, membuat klasifikasi berdasarkan bulan basah dan bulan kering.
Tipe CH Nilai Q Arti simbol
A 0 ≤ Q < 0,143 Sangat basah, vegetasinya hutan hujan tropis
B 0,143 ≤ Q < 0,333 Basah, vegetasinya hutan hujan tropis
C 0,333 ≤ Q < 0,60 Agak basah, vegetasinya hutan rimba
D 0,60 ≤ Q < 1,00 Sedang, vegetasinya hutan musim
E 1,00 ≤ Q < 1,67 Agak kering, vegetasinya hutan belantara
F 1,67 ≤ Q < 3,00 Kering, vegetasinya hutan sabana.
G 3,00 ≤ Q < 7,00 Sangat kering, vegetasinya padang ilalang
H 7,00 ≤ Q Ekstrim kering, vegetasinya padang ilalang

Atmosfer bumi

Atmosfer adalah lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Troposfer
  • Lapisan tempat terjadinya gejala cuaca, seperti awan dan hujan
  • Ketinggiannya antara 0-8 km di daerah kutub dan 0-12 km di khatulistiwa
  • Suhu semakin ke atas semakin turun
  • Lapisan ini didominasi oleh Nitrogen dan Oksigen
2. Stratosfer
  • Ketinggiannya antara 12-50 km
  • Bagian paling atas dari lapisan ini merupakan tempat konsentrasi ozon yang berguna untuk menyaring radiasi sinar ultra violet secara langsung
3. Mesosfer
  • Ketinggiannya natara 50-80 km
  • Terjadi penurunan sushu secara tajam
  • Banyak meteor terbakar dan terurai
  • Terdapat reflector (perambat) gelombang radio
4. Ionosfer (Thermosfer)
  • Terletak pada ketinggian 80-800 km
  • Suhu udaranya tinggi
  • Terjadinya proses ionisasi
  • Lapisan tempat pemantulan gelombang panjang dan pendek
5. Eksosfer
  • Ketinggiannya antara 800-1000 km
  • Pengaruh gaya berat sangat kecil
  • Mulai berinteraksinya meteor dengan gas bumi

No comments:

Post a Comment